Tidur Siang Sebentar Senjata Rahasia Kebanyakan Para Seniman
“Tidur siang sebentar penting untuk prosesku. Bukan mimpi, tetapi kondisi yang berbatasan dengan tidur, pikiran yang nyaris terjaga.”
-William Gibson
Para ilmuwan dan filsuf telah lama memikirkan tentang tidur siang dan kegunaannya. Perlahan-lahan mereka mulai memahami apa yang telah diketahui para seniman selama ini: Tidur merupakan alat hebat untuk membereskan otakmu. Ketika kamu tidur, tidurmu secara harfiah membersihkan sampah di kepalamu. Para ilmuan saraf telah menjelaskan bahwa cairan serebrospinal di otakmu mulai mengalir lebih cepat ketika kamu tidur, membersihkan racun-racun dan protein-protein buruk yang terkumpul di sel-sel otakmu.
Tidur siang adalah senjata rahasia kebanyakan seniman. “Sebagian besar dengan tidur siang,” ujar seseorang pembuat film, Ethan Coen, mengenai proses kreatif dirinya dan saudaranya, Joel. Aku menganggap tidur siang sebentar sebagai bentuk lain dari berbenah magis yang tampak tidak produktif tetapi sering kali mengarahkan pada ide-ide baru.
Baca Juga: Berbenah Adalah Bereksplorasi dan Melonggarkan Pikiran
Tidur Siang Sebentar Untuk Merapikan Otak
Tidak semua tidur siang diciptakan setara. Ada banyak cara untuk menikmati tidur siang. Salvador Dalf senang tidur siang sebentar sambil menggenggam sendok. Selagi dirinya terlelap, dia akan menjatuhkan sendok itu dan terbangun, tetapi masih dalam kondisi setengah tersadar yang diperlukannya untuk lukisan-lukisan surealismenya. Penulis Philip Roth bahwa dirinya belajar teknik tidur siang dari ayahnya: Tanggalkan pakaianmu, selimuti seluruh tubuhmu, dan kau akan tidur lebih baik. “bagian terbaik dari hal itu adalah bahwa ketika kamu terbangun, selama lima belas detik pertama, kamu sama sekali tak tahu di mana kamu berada,” ucap Roth. “Kamu hanya hidup. Hanya itulah yang kamu tahu. Dan itu adalah suatu anugerah, anugerah mutlak.”
Sementara tidur siangku, bagai “tidur siang kafein”: Minum secangkir kopi atau teh, berbaring selama lima belas menit, lalu kembali bekerja saat kafeinnya mulai bekerja.
“Sayang sekali kita tidak bisa tidur sambil menulis langi-langit dengan satu jari atau jempol yang diangkat.”
-Denton Welch
No comments yet.
Add your comment